Tuttorial Menyablon


BAGI-BAGI ILMU DI SINI YU,,,
PROSES NYABLON,,
Sebelum kita memulai menyablon kita harus mengenal dulu alat-alat apa saja yang harus di perlukan dengan ini akan saya perkenalkan alat-alat dan proses penyablonan dari awal sampai akhir.....
# Alat-Alat yang di perlukan :
Screen Sablon
Rachel
Busa
busa Hitam
Kaca
Lampu neon 18 watt
Hair dryer
Catok sablon
Semprotan air
Papan
Bahan-Bahan yang di perlukan :
Emulsion screen
Cat sablon
Minyak Sablon
Pembersih screen (kaporit / Soda Api)
Sabun Colek
#Setelah alat dan bahan telah di siapkan, tahapan selanjutnya, pertama-tama kita cuci screen terlebih dahulu, walaupun screen baru juga kemungkinan ada debu yang menempel pada lapisan screen, Cuci dengan sabun colek dengan cara membasahi screen dan meratakan sabun colek ke seluruh lapisan screen dengan kain setelah terlihat bersih bilaslah screen tersebut dan jemur sampai kering di bawah sinar matahari.
--------------------------------TEKHNIK MEMBUAT FILM----------------------------------------
Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting komputer. Film tersebut merupakan "master" yang akan digunakan dalam keperluan cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan, Ada 4 jenis film sablon:
1.Film Repro Film ini banyak digunakan oleh kalangan profesional sablon karena kwalitasnya sangat bagus untuk menghasilkan afdrukan yang sempurna. Pembuatan film ini menggunakan mesin pembuat repro hasilnya lebih trasparan dan lebih hitam pekat.
2. Film Kalkir Pembuatan film ini cukup praktis, dengan mengeprint dari komputer dengan kertas kalkir atau difotocopy dengan kertas kalkir.
3. Film Minyak Film ini cukup digemari karena berbiaya murah dan praktis. cukup dengan melumuri kertas dengan minyak goreng kemudian dikeringkan.
4. Film Kertas Potong Biasanya film ini dipergunakan untuk membuat cetakan sablon spanduk karena media cetaknya cukup besar, bahan filmnya terbuat dari kertas potong. Proses pembuatannya cukup sederhana: kertas yang sudah dibuat tulisan/gambar langsung di potong dengan pisau cutter sehinggan tiap-tiap huruf/gambar berlubang.
Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang dikehendaki mengikuti pola gambar yang akan di buat.
---------------------TEKHNIK MENGAFDRUK SCREEN------------------------------
Proses pengafdrukan merupakan proses yang sangat penting dan menetukan bagi hasil sebuah pekerjaan sablon. Bila hasil afdrukannya baik maka besar kemungkinan akan bagus hasil sablonannya.

Afdruk adalah sebuah proses penduplikasian dari gambar/tulisan film ke dalam screen. apapun gambar/tulisan yang ada pada film akan terlihat sama pada screen setelah melalui proses pengafdrukan. ada dua cara mengafdruk screen:

1.Dengan Matahari
2. Dengan kotak Lampu Neon

Cara kerja kedua cara tersebut sama saja yaitu mengexpose (menyinari) yang telah dipolesi dengan obat afdruk "emulsion" untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen melalui pencahayaan.
Ada 2 macam emulsion yang digunakan untuk mengafdruk screen, pertama jenis solven untuk jenis non kain dan jenis Water Base untuk menyablon kain atau kaos.

Ada 9 langkah mengafdruk screen:
1. Mencampur Emulsion (obat Afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam kemasan Emulsion. Obat yang sudah dicampur dengan cairan kuning tidak bisa disimpan lama, oleh sebab itu pergunakan secukupnya. Tuangkan Emulsion kedalam wadah kemudian masukan cairan kuning/SR 1:9, aduk hingga benar-benar menyatu.
2. Memoles screen secara merata dengan Emulsion yang telah diaduk dengan SR. Pastikan Screen bersih, kering dan bebas abu. oleskan screen dengan menggunakan Mika, lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan Emulsion di screen.
3. Mengeringakan screen diruangan tertutup atau gelap. pengeringan boleh dengan Hair Dryer, kipas angin. Peringatan!!! proses ini hanya dilakukan dalam ruangan tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya pengafdrukan.
4. Jika sudah kering (masih tetap dalam ruangan tertutup), letakkan film diatas screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, dibawah screen diberi busa (sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan jemur di ruangan terbuka (tersinar matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama karena akan berakibat gagal afdruk.
5. Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti diatas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang. Gunakan lampu neon/TL 3-4 batang minimal 18 watt/ batang. penyinaran dilakuakan diatas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lamanya penyinaran berkisar 5-8 menit.
6. Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil penyinaran. Caranya screen yang sudah di sinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dala dan luar screen, untuk menyempurnakan diperlukan semprotan air agar gambar/tulisan lebih jelas terlihat. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras.
7. Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur diterik matahari hingga benar-benar kering atau gunakan hair dryer.
8. Jika dalam proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar atau tulisan, maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa Emulsion dan dikeringkan kembali.
9. Proses selanjutnya adalah finising, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir screen (kayu didalam) dengan Lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran pada ujung-ujung kayu screen.

PROSES PENYABLONAN
Siapkan screen yang akan digunakan pastikan screen dalam keadaan kering dan bersih dari kotoran yang dapat mengganggu resapan cat dalam pori-porinya, letakkan screen pada meja sablon dan kancing catok dengan kencang agar tidak bergeser. Dan siapkan cat yang akan digunakan, cat yang sudah dicampur dengan M3(untuk cat berbasis minyak) atau pengencer cat pada cat kertas sampai cat tidak terasa kental, akan tetapi juga tidak boleh terlalu encer . setelah cat sudah dicampur dengan pengencer cat yakni M3  yang takarannya sudah tepat baru cat dituangkan keatas screen, dan saputlah cat yang sudah ada discreen dengan metode naik turun keatas medan yang sedang di sablon.
Pada perinsipnya menyablon apapun adalah sama saja cara pengerjaannya, dari pembuatan film, mengafdruk sampai mencetak dengan screen. Hanya harus diperhatikan adalah perbedaan jenis screen dan catnya, hal ini tidak boleh tertukar, sebab jika tertukar maka tidak akan membuahkan hasil.

Jenis-jenis screen menurut kegunaanya:
• Untuk menyablon kaos/kain maka screen yang cocok digunakan adalah screen yang berpori-pori kasar dengan type screen T48, T54, T61, T77 dan T90.
• Untuk menyablon kertas, plastik, sticker,PVC dll, screen yang cocok digunakan adalah jenis screen sedang Pasti banyak yang pengen tau deh cara nyablon kaos sendiri. Kamu pengen ngekspresiin kreatifitas kamu langsung melalui kaos atau kalo gak kamu pengen ngasi kado buat pacar kamu. Nih cara gimana menyablon kaos sendiri pemula, Langkah – langkahnya adalah;
Sebaiknya bingkai screen yang baru dibeli, dicuci dengan sabun krim terlebih dahulu dengan menggunakan kain perca sebagai penyikatnya, dikhawatirkan ada bekas cairan cat yang mengering atau endapan debu dsb, yang dapat merusak jaring kain screen. Setelah dicuci dikeringkan dengan hairdryer (jangan terlalu dekat karena panasnya akan merusak kain screen) atau dengan kipas angin yang tidak membelakangi tumpukan pasir atau debu yang akan mengotori kembali screen yang sudah dicuci. Bisa dengan panas matahari, tapi dengan posisi screen berdiri,
I.            Sementara screen dibersihkan, campurkan Ulano dengan sensitizer, sesuaikan dengan pemakaian, jika Anda hanya membutuhkan satu screen berarti tidak perlu mencampurnya sampai satu botol ulano, disarankan Ulano yang telah dicampur diberi satu tetes tinta yang warnanya tidak termasuk di dalam warna yang akan disablon, agar mudah membaca detail-detail sesuai gambar,
II.            Setelah screen dinyatakan bersih dan kering, lapisi dengan ulano TZ menggunakan mika atau penggaris (boleh saja menggunakan rakel tapi kalau hasilnya terlalu tebal sebaiknya tidak menggunakan rakel), sesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak, bagian depan dan belakang bingkai screen,
III.            Jika screen benar-benar sudah tertutup Ulano, keringkan dengan hairdryer saja (jika menggunakan kipas angin akan sangat lama keringnya). Jangan pernah menggunakan cahaya apapun terutama panas cahaya matahari untuk mengeringkan,
IV.            Setelah Ulano mengering, pindahkan gambar yang ada di film / klise sablon atau kertas HVS hasil printer yang sudah dilumuri minyak sayur. Dengan cara, letakkan gambar tersebut terbalik dibagian depan screen, ditutup kaca 5mm lalu bagian dalam atau belakang screen diberi bantalan kain hitam, pencahayaan bisa dengan dua cara, yaitu;
V.            – Cahaya UV dari Matahari, urutannya kaca, film, screen, bantal kain hitam (bisa ditambah pemberat lainnya untuk menekan bantal) hadapkan ke cahaya matahari selama + 20 detik.
VI.            – Cahaya Lampu Neon 2 x 40watt, urutannya sama tetapi tidak perlu lagi kaca 5mm karena sudah ada di meja, jika menggunakan meja afdruk bedanya menghadap ke bawah ke arah lampu, sinari + 15 menit,
VII.            Setelah disinari, screen disiram dengan air bersih terlebih dahulu, dipastikan tidak ada kotoran debu / batu kecil yang jika disemprot akan merusak, bukan hanya gambar yang sudah dipindahkan tetapi kain screen bisa rusak/robek. Juga fungsinya untuk melunakkan lapisan Ulano yang tidak terkena sinar,
VIII.            Semprotkan air dengan panduan gambar yang telah diprint, maksudnya agar detail-detail gambar yang sangat kecil mudah terbaca. (jika ada detail rusak karena semprotan air terlalu keras, lapisi Ulano dengan menggunakan Cutton bud),
IX.            Setelah disemprot, keringkan dengan hairdryer, karena dibutuhkan angin dan panas agar lebih cepat mengering. Jika cuaca tidak mendung, boleh saja menggunakan panas matahari,
X.            Lapisi bagian pinggir Ulano di screen dengan lakban coklat, bagian sisi depan gambar dan belakang agar tidak terjadi tembusnya tinta yang tidak sesuai dengan gambar aslinya dan agar tinta tidak masuk ke sela-sela / pojok screen yang akan sulit dibersihkan,
XI.            Lalu screen diberi catok jika ingin mencetak menggunakan meja,
XII.            Kaos yang sudah dimasukan triplek bagian dalamnya diletakan di atas meja di bawah screen, jika memproduksi sablon dengan jumlah kaos yang sangat banyak, gunakan Mal / Pembatas agar ukuran/letak sablon sama,
XIII.            Sebelum di atas kaos, gunakan koran untuk memastikan tidak ada tinta yang tembus tidak semestinya,
XIV.            Letakkan tinta yang sudah dicampur cairan penguat/perekat khusus, fungsinya agar tinta yang mengandung rubber tidak mudah pecah, pada saat dicuci dan disetrika. (bisa ditanyakan ke penjual alat sablon), gunakan rakel untuk meratakannya,
XV.            Jika dalam pola gambar terdapat lis atau garis di pinggir huruf misalnya, sebaiknya lis dicetak belakangan. Karena harus disesuaikan apabila letak tidak sesuai, dengan cara sistim todong / buka catok,
XVI.            Jika sudah selesai, sebaiknya screen langsung dicuci dengan sabun krim tentu dengan kain perca sebagai sikatnya. Walaupun menggunakan tinta berbasis air, apabila screen tidak langsung dibersihkan akan sesulit membersihkan tinta berbasis minyak,
XVII.            Lepas kaos dari triplek jika sudah kering yang sebelumnya dihadapkan dengan kipas angin, hindarkan triplek dari benang-benang sisa jahitan konveksi (bagian dalam kaos) yang menempel karena dapat mempengaruhi hasil sablonan berikutnya.

n halus dengan type screen T120, T150, T1Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda,

maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar
dalam Proses Menyablon
1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :
Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.
Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.
Proses Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.
Persiapkan Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.
2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 - 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
Proses Burning / Pengopenan
Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna65, S18Pada tulisan kali ini, saya akan menulis cara membuat corak pada Screen.
Sebelumnya, tentu kita kudu bikin corak pada pada kertas. Bisa saja kita membuat design pake Corel lalu kita print (bisa dengan tinta hitam saja, ataupun berwarna). Setelah pekerjaan selesai, baru kita menentukan cara apa yang maw dipakai untuk memindahkan corak/gambar.
Misalnya, kita memilih cara pemotongan (cut put methode). cara ini adalah yang mudah, dan cara ini bisa dilakukan untuk corak-corak yang besar en gak banyak variasinya. Sebagai bahan digunakan kertas tipis yang tembus cahaya dan silet/pisau/gunting sebagai alatnya.
Ambilah sehelai kertas tipis (yang tembus cahaya), yang ukurannya lebih besar sedikit dari ukuran dalam rangka Screen, lalu dilapisi dengan larutan sirlak dengan spiritus atau larutan Arabische gom dalam air, yang tipis tapi rata, terus dikeringkan.
Selanjutnya, kertas tersebut diletakkan di atas gambar corak yang udah kita print, dan corak-corak yang warnanya sama digambar pada kertas tersebut pake pensil. Kemudian kertas yang telah digambari kita potong-potong pake silet, sehinga merupakan gambar yang berlubang. Demikian juga wat warna-warna yang lain dikerjakan, sehingga memperoleh satu gambar berlubang untuk tiap warna.
Pekerjaan terakhir ialah melekatkan gambar berlubang tersebut pada gasa Screen dengan menempelkan permukaan gambar yang ada lapisan sirlak atau gom Arabische menghadap ke gasa Screen bagian luar. Selanjutnya untuk gambar yang dilapisi sirlak disetrika dari bagian yang tidak ada lapisan sirlaknya, sambil ditekan sampai gambar melekat betul pada gasa.
Setelah selesai pekerjaan tersebut, bagian dalam dari Screen kita lapisi dengan lak yang tahan terhadap obat-obat kimia yang terdapat dalam tinta pencapan dengan memakai kapas atawa kain yang lunak, dibasahi setengah basah dengan pelarut tersebut, kemudian digosok-gosokkan, sampai lubang menjadi bersih. Untuk mencegah Screen bocor, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan Screen-laquer dari bagian luar atau dilapisi dengan kertas kraft keempat sisi dekat pingir rangka. Selanjutnya dikeringkan, dan setelah kering Screen tersebut siap untuk disablonkan.
Mudah, tapi rumit…

http://www.dokterkaos.com/sejarah-kaos-oblong.gif
Rebel Without a Cause: inilah film yang semakin memopulerkan kaos oblong alias T-shirt, terutama di kalangan kaum muda pada paruh kedua era 1950-an. James Dean, aktor utama dalam film produksi tahun 1955 itu, mengenakan kaos oblong, celana blue jeans dan tentu saja jaket merah—jangan lupa pula rambut jambulnya. T-shirt, jins, dan jaket kulit kemudian menjadi semacam simbol pemberontakan kaum muda.
Sebelumnya, Marlon Brando mengagetkan dunia mode dengan kaosnya lewat film A Streetcar Named Desire tahun 1951. Dalam poster resmi film arahan sutradara Elia Kazan itu tampak Brando mengenakan T-shirt putih dengan lengan tergulung sehingga memperlihatkan lengannya yang gempal. Ia tengah memeluk Vivien Leigh, aktris rekan mainnya dalam film tersebut. Kaos sejak itu menjadi alternatif gaya berpakaian kaum muda.
Marlon Brando dan James Dean adalah pemberontak yang menjadikan kaos populer lewat film layar lebar. Perlu dicatat, mereka saat itu menggunakan kaos polos tanpa sentuhan grafis sedikit pun.
Kaos terbukti diterima kaum muda. Buku The T-Shirt: A Collection of 500 Design yang disusun Luo Lv, Zhang Huiguang menuliskan pada paruh kedua 1960-an, kaos telah menjadi medium penyampai ekspresi, identitas kelompok, dan protes.
Generasi Bunga dengan kaum hippies-nya menggunakan kaos ikat-celup sebagai identitas kaumnya. Model ini menyebar hingga Indonesia sampai ke tingkat kampung-kampung. Muncullah kaos yang dicelup ke dalam cairan pewarna wantek. Sebelumnya, kaos diikat dengan senar—seperti teknik jumputan.
Protes kaum muda pada kebijakan perang Vietnam di akhir 1960-an melancarkan protes damai dengan kaos ”Make Love Not War” dan ”Give Peace a Chance”. Salah satu pemakainya adalah John Lennon, penggubah lagu ”Give Peace a Chance”. Simbol perdamaian, peace, rancangan Gerald Holtom yang berbentuk seperti kemudi mobil itu tertera di kaos dan dikenakan orang di mana-mana, termasuk Indonesia.
Sejak itu kaos tak pernah lepas dari kultur kaum muda dan mereka yang berhati muda. Kaos menjadi penyampai segala bentuk ”ideologi” dari musik, selera, sampai politik.
Ini merupakan ”evolusi” karena sebelumnya kaos adalah undershirts alias pakaian dalam yang lewat proses panjang menjadi pakaian luar dan bagian dari pop culture. Tahun 1913 angkatan laut AS menjadikan T-shirt sebagai pakaian pelapis resmi. Prajurit yang ditempatkan di daerah berhawa panas sering hanya mengenakan T-shirt. Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1920, T-shirt masuk entri dalam kamus Merriam—Webster.
Dinamika mode tak pernah berhenti. Mereka yang mengingkari putaran mode akan berisiko menjadi out of date atau penghuni museum.

·         JENIS KAOS

·         A. COTTON COMBAT

·         1. COTTON  COMBED 20s, 24s, 30s
·         • Serat benang lebih halus.
·         • Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

·         B. CARDET

·         • Serat benang kurang halus.
• Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

·         2. TC (TETERTON COTTON)

·         Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

·         3. CVC ( COTTON VISCOSE)

·         Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

·         4. POLYESTER dan PE

·         Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

·         CAT SABLON

·         a. Rubber (bahan berjenis karet)
yg paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. UNtuk sablon diatas dasar kain yg melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.
·         b. Pigmen (cat jenis cair).
·         Sorry bukan, ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
·         c. Plastisol
·         Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.
·         d. Glow in the dark
·         Cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.
·         e. Reflektif
·         Cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.
·         f. Discharge
·         Cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.
·         g. Flocking
·         Cat dengan bentuk jadi seperti beludru.
·         h. Foam atau cat timbul
·         Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.

·         JENIS JENIS SABLON

·         • Sablon Rubber……………………: lebih di kenal dengan nama sablon karet, sifatnya elastis
·         • Sablon Pigment………………….: sablon menyatu dengan bahan
·         • Sablon Superwhite……………..: mirip dengan sablon pigment, tetapi superwhite sedikit lebih tebal
·         • Sablon GL…………………………..: bersifat elastis dan paling banyak di gunakan
·         • Sablon Flocking Beludru……: sablon timbul yang di lapisi beludru
·         • Sablon Foam/Timbul…………: bisa dari pasta GL, Rubber, atau plastisol
·         • Sablon Foil………………………..: jenis sablon yang menggunakan kertas berbahan logam
·         • Sablon Gliter…………………….: sablon denganmenggunakan tinta yang di campur serbuk
·         Sablon GLITER,
·         Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yg halus ada yg kasar, makin kasar makin renggang pula jenis screen yg digunakan.
·         Sablon FOIL,
·         Sablonan dengan menggunakan bahan kertas logam, hmm kaya foil yg ada di undangan2 gitulah.
·         Sablon High Density,
·         Sablonan timbul dari jenis plastisol. Kalo dirubber disebutnya Foam (timbul busa) Kalo high density timbulnya bener2 kotak presisi sedang foam timbulnya melengkung
·         Sablon High Frequency tuch apa? Ha, apa pla ini bah? gw belon tau, tapi kalo dari namanya mungkin sablon dengan cat plastisol yg memakai raster2 kecil, makanya disebut high frequency abis rasternya rapat banget (plastisol bisa 55 sampe 60 pdi (dot per inch))
·         Sablon Aspal, Salah satu jenis plastisol. Bentuk jadinya ya kaya aspal,… item (warna laen ada ga yaa) dan rada2 kasar dan agak mengkilat gitu,….

·         JENIS-JENIS TINTA SABLON

·         Tinta diatas bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.
·         JENIS CAT WATERBASE
·         CAT RUBBER:
·         Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
·         CAT TRANSPARAN:
·         Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
·         CAT EXTENDER:
·         Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
·         CAT SUPER WHITE:
·         Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
·         CAT PUFF/TIMBUL:
·         Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
·         CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
·         Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

·         JENIS CAT PLASTISOL:

·         CAT ALL PURPOSE:
·         Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
·         CAT HIGH OPACITY:
·         Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
·         CAT ATHLETIC PLASTISOL:
·         Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
·         CORK BASE:
·         Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
·         SHIMMER GOLD & BASE:
·         Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
·         HIGH DENSITY CLEAR:
·         Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
·         WILFLEX LUNA CLEAR:
·         Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
·         NATURAL SUADE:
·         Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

·         JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:

·         YELLOW SPARKLE:
·         Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tintaplastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
·         FOIL TRANSFER:
·         Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
·         FLOCK:
·         Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
·         SUGAR PRINTING:
·         Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
·         GLOW IN THE DARK:
·         Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
·         REFLECTIVE POWDER:
·         Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
·         DISCHARGE AGENT:
·         Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna  kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
·         DISTRESSED atau VINTAGE:
·         Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
·         SHATTER BASE:
·         Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
·         ROCK BASE:
·         Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
·         SUBLIMATION TRANSFER:
·         Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
·         HOT PEEL:
·         Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
·         COLD PEEL:
·         Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
·         RHINESTONES HEAT PRESS:
·         Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
·         HIGH FREQUENCY WELDING:
·         Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
·         EMBOSS PRINT:
·         Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Brinnk. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BRINNK STORE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger